MBD Juara Pertama Paritrana Award Provinsi Maluku

MBD Juara Pertama Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) berhasil meraih Juara Pertama Paritrana Award Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2025. Penghargaan prestisius dari BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang dinilai berhasil dalam mendorong pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan secara optimal di wilayahnya.

Komitmen Pemda MBD Dinilai Konsisten dan Progresif

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Maluku, Andri Siregar, menjelaskan bahwa MBD dipilih sebagai juara pertama karena memiliki komitmen kuat dalam mendorong kepesertaan jaminan sosial bagi pekerja rentan dan aparatur desa.

“MBD tidak hanya aktif melakukan sosialisasi, tapi juga mengalokasikan anggaran APBD untuk melindungi ribuan tenaga kerja informal dan nelayan di wilayahnya,” ujar Andri saat acara penyerahan penghargaan di Ambon, Senin (1/7).

Bupati Benyamin Th. Noach: Ini Hasil Kerja Kolektif

Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan ini. Ia menyebut pencapaian tersebut sebagai hasil kerja kolektif seluruh perangkat daerah dan dukungan masyarakat.

“Ini bentuk pengakuan atas upaya kami melindungi para pekerja. Di daerah kepulauan seperti MBD, perlindungan sosial menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Bupati.

Ia juga berkomitmen untuk memperluas cakupan kepesertaan, termasuk bagi para petani, buruh harian, dan pelaku UMKM.

MBD Wakili Maluku ke Tingkat Nasional

Dengan kemenangan ini, Kabupaten MBD akan mewakili Provinsi Maluku dalam Paritrana Award tingkat nasional. Tim penilai dari pusat dijadwalkan akan melakukan kunjungan lapangan ke MBD dalam waktu dekat.

“Kami optimis dan siap bersaing di tingkat nasional. Semoga praktik baik dari Maluku Barat Daya bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja MBD, Maria Paryanan.

Dorongan untuk Daerah Lain Tingkatkan Jaminan Sosial

BPJS Ketenagakerjaan berharap capaian MBD ini dapat memotivasi kabupaten/kota lain di Maluku untuk meningkatkan implementasi jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya di sektor informal yang selama ini minim perlindungan.

“Kami siap mendampingi dan memberikan pelatihan agar makin banyak daerah di Maluku yang bisa mengikuti jejak MBD,” tutup Andri.