Bakti Sosial Lintas Agama di Hari Jadi Kalteng Ke-68

Bakti Sosial Dalam semangat memperingati Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ke-68, pemerintah provinsi bersama tokoh lintas agama menggelar kegiatan bakti sosial yang melibatkan berbagai komunitas keagamaan, Sabtu (11/5/2025). Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kolaborasi Pemerintah dan Tokoh Agama

Bakti sosial ini berlangsung di halaman Kantor Gubernur Kalteng dan diikuti oleh perwakilan umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kegiatan ini mencakup pembagian sembako, layanan kesehatan gratis, serta aksi donor darah yang terbuka untuk umum.

Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan harmoni dan kekuatan keberagaman masyarakat Kalteng.

“Kita ingin menunjukkan bahwa toleransi bukan hanya konsep, tetapi bisa diwujudkan dalam aksi nyata seperti hari ini. Ini juga menjadi cerminan bahwa Kalteng dibangun atas dasar gotong royong dan kebersamaan,” ujar Sugianto.

Kepedulian Sosial Jadi Prioritas

Selain itu, bakti sosial ini merupakan bagian dari rangkaian panjang perayaan Hari Jadi Kalteng ke-68 yang mengusung tema “Kalteng Berkah, Kalteng Bersatu”. Gubernur menegaskan bahwa pembangunan fisik harus diimbangi dengan pembangunan sosial dan spiritual, terutama dalam menyentuh masyarakat lapisan bawah.

“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi tradisi tahunan dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk pelajar dan pemuda lintas agama,” tambahnya.

Sambutan Positif dari Masyarakat

Kegiatan tersebut pun disambut hangat oleh masyarakat. Ribuan warga hadir sejak pagi hari untuk mendapatkan layanan gratis dan bantuan sosial. Salah seorang warga, Ibu Lestari (45), mengaku terbantu dengan adanya pembagian sembako.

“Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah peduli,” ujarnya.

Simbol Persatuan di Tengah Perbedaan

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalteng, Pdt. Samuel Lumban Tobing, menyebut kegiatan ini sebagai contoh konkret dari toleransi dan kepedulian lintas iman. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai daerah kabupaten dan kota di Kalteng.

“Ini membuktikan bahwa meski berbeda keyakinan, kita bisa bersatu dalam kepedulian dan kasih kepada sesama,” ungkapnya.