Daging Ayam Dari Manado Tiba di Pelabuhan Tahuna

daging ayam dari Manado, Sulawesi Utara, tiba dengan selamat di Pelabuhan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada Selasa pagi, 25 Maret 2025. Pengiriman ini menjadi langkah penting dalam memastikan ketersediaan pasokan  di wilayah Sangihe menjelang bulan Ramadan.

Pasokan Daging Ayam untuk Kebutuhan Lokal

Kehadiran dari Manado sangat dinantikan oleh warga Sangihe, terutama menjelang bulan Ramadan yang akan datang. Pasokan  ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, yang biasanya meningkat selama bulan puasa. “Kami sangat terbantu dengan datangnya pasokan  ini. Semoga harga tetap stabil,” ujar salah satu pedagang ayam di Tahuna, Rina.

daging ayam Proses Pengiriman yang Lancar

Pengiriman ini dilakukan melalui jalur laut, menggunakan kapal yang bertolak dari Pelabuhan Manado. Proses pengiriman berjalan lancar, dan  yang tiba dalam kondisi segar langsung didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di Tahuna. “Kami memastikan bahwa distribusi berjalan dengan cepat dan efisien agar  bisa segera sampai ke konsumen dalam kondisi yang baik,” ujar kepala Pelabuhan Tahuna, Dwi Santoso.

Peran Pemerintah dalam Memastikan Ketersediaan Pasokan

Pemerintah daerah Sangihe juga berperan aktif dalam memastikan pasokan kebutuhan pangan tetap terjaga. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Sangihe, Joko Priyanto, menjelaskan bahwa pengiriman daging ayam ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan. “Kami terus bekerja sama dengan para distributor untuk memastikan ketersediaan pangan, terutama , selama Ramadan,” kata Joko.

Harapan Menjelang Ramadan

Dengan adanya pasokan daging ayam yang lancar, masyarakat Sangihe diharapkan dapat merayakan bulan Ramadan dengan lebih tenang, tanpa khawatir akan kekurangan pasokan pangan. Selain itu, pemerintah juga berharap agar kegiatan distribusi pangan dapat berjalan dengan baik hingga akhir bulan Ramadan.

Kedatangan  dari Manado ini menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kestabilan pasokan pangan, terutama di wilayah kepulauan yang cukup bergantung pada pengiriman luar daerah.