
OPM Kembali Tembak Mati Dua Warga Sipil di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo
Aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menewaskan dua warga sipil di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua. Insiden penembakan tersebut terjadi pada hari Selasa pagi (tanggal sesuai kejadian), saat kedua korban yang diketahui sedang beraktivitas di sekitar wilayah yang dikenal sebagai salah satu titik rawan di Papua.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang dihimpun dari sumber lokal, kedua korban, yang masing-masing berprofesi sebagai petani, sedang dalam perjalanan menuju kebun mereka saat tiba-tiba diserang oleh kelompok bersenjata yang diduga merupakan anggota OPM. Tanpa peringatan, kelompok tersebut langsung membuka tembakan ke arah kedua korban, menyebabkan mereka tewas di lokasi kejadian.
Para saksi mata yang berada tidak jauh dari tempat kejadian melaporkan bahwa penyerangan tersebut sangat cepat dan tidak ada peringatan sebelumnya. Setelah kejadian, kelompok OPM langsung melarikan diri ke hutan sekitarnya, sementara warga setempat segera melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwajib.
Reaksi Pihak Berwenang
Pihak Kepolisian dan TNI di Kabupaten Yalimo segera merespons kejadian tersebut dengan mengirimkan tim gabungan untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM yang diduga bertanggung jawab atas penembakan ini. Sementara itu, jenazah kedua korban telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolres Yalimo, AKBP John T. Paur, menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang bekerja sama dengan TNI untuk mengejar pelaku dan memastikan keamanan di sekitar Distrik Elelim. “Kami sangat menyesalkan peristiwa ini. Kami berkomitmen untuk mengejar pelaku dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujarnya.
Dampak Sosial dan Keamanan Distrik Elelim
Kejadian penembakan ini menambah deretan panjang kekerasan yang terjadi di Papua, terutama yang melibatkan kelompok separatis OPM. Insiden tersebut tidak hanya merenggut nyawa warga sipil, tetapi juga menambah ketegangan di daerah yang sudah rawan konflik. Warga sekitar Distrik Elelim mengungkapkan ketakutan mereka setelah peristiwa tersebut, mengingat situasi keamanan yang semakin tidak menentu.
Sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa mereka merasa terancam untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari. Banyak dari mereka yang memilih untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari perjalanan jauh, terutama di daerah-daerah yang terisolasi. “Kami merasa takut untuk bekerja di kebun atau pergi ke pasar. Keamanan kami sangat terancam,” ujar salah seorang warga setempat.