
Festival Budaya Isen Mulang 2025 Siap Digelar
Festival Budaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah siap menggelar Isen Mulang (FBIM) 2025, yang akan berlangsung pada 18–24 Mei mendatang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Guntur Talajan, mengatakan bahwa persiapan sudah mencapai tahap akhir. “Kami telah berkoordinasi dengan seluruh kabupaten dan kota untuk memastikan keikutsertaan kontingen dalam setiap mata lomba,” ujarnya, Senin (12/5/2025).
Menampilkan Ratusan Peserta dan Beragam Lomba Tradisional
Tahun ini, FBIM akan menghadirkan lebih dari 1.000 peserta dari 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah. Mereka akan mengikuti berbagai perlombaan khas budaya Dayak, mulai dari balogo, mangenta, karungut, hingga fashion show busana adat.
Selain itu, festival ini juga akan menampilkan parade budaya, pawai kendaraan hias, serta pertunjukan seni di Bundaran Besar Palangka Raya. Acara pembukaan dijadwalkan berlangsung meriah dengan atraksi tari kolosal yang melibatkan pelajar dan seniman lokal.
Daya Tarik Wisata dan Peluang Ekonomi
Menurut Guntur, FBIM bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana promosi pariwisata daerah. “Festival ini selalu menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara. Kami optimis bisa mendongkrak kunjungan wisata tahun ini,” jelasnya.
Tak hanya itu, festival juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM. Ratusan stan akan disiapkan untuk menampilkan produk kerajinan, kuliner khas daerah, dan oleh-oleh lokal yang bisa dinikmati pengunjung.
Dukungan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat
Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, menyatakan bahwa FBIM 2025 adalah wujud komitmen pemerintah dalam merawat identitas budaya. Ia berharap masyarakat turut ambil bagian dalam menyukseskan acara tahunan ini.
“Festival Isen Mulang adalah milik semua masyarakat Kalteng. Mari kita jadikan momentum ini sebagai kebanggaan bersama,” ucapnya dalam keterangan resmi.
Kesimpulan: Isen Mulang, Simbol Semangat Budaya Kalteng
Festival Budaya Isen Mulang 2025 kembali hadir sebagai simbol semangat dan kekayaan budaya Kalimantan Tengah. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku seni, festival ini diyakini akan menjadi ajang yang tak hanya meriah, tetapi juga berdampak positif bagi pariwisata dan ekonomi lokal.