Harga Ikan Naik Merangkak Pasca Lebaran 

Harga Ikan Naik Sejumlah pasar tradisional di Kalimantan Selatan mulai mengalami kenaikan harga ikan laut dan ikan air tawar usai libur Lebaran. Kenaikan ini terjadi secara bertahap sejak H+2 Lebaran dan masih terus berlanjut hingga akhir pekan ini.

Stok Menipis, Permintaan Meningkat

Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin, Suryadi, menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama kenaikan harga adalah minimnya pasokan dari nelayan. Banyak nelayan belum kembali melaut karena masih merayakan Lebaran bersama keluarga. Di sisi lain, permintaan masyarakat justru melonjak, terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan acara syukuran pasca-Idulfitri.

“Ini pola musiman, biasanya terjadi satu minggu setelah Lebaran. Aktivitas penangkapan ikan belum normal, sementara permintaan langsung tinggi,” ujar Suryadi, Jumat (11/4).

Kenaikan Harga Bervariasi

Di Pasar Lima Banjarmasin, harga ikan laut seperti tongkol dan tenggiri naik hingga Rp10.000 per kilogram. Sebelumnya, tongkol dijual sekitar Rp30.000 per kilogram, kini menjadi Rp40.000. Begitu pula dengan ikan air tawar seperti patin, nila, dan lele, yang mengalami kenaikan sekitar Rp5.000 hingga Rp7.000 per kilogram.

Halimah (42), seorang pedagang ikan di Pasar Lama, mengaku pasokan yang ia terima dari pengepul masih terbatas. “Biasanya saya dapat 50 kilogram, sekarang cuma 30 kilogram. Otomatis harga ikut naik karena barangnya sedikit,” katanya.

Daya Beli Warga Mulai Terdampak

Kenaikan harga ini mulai berdampak pada daya beli masyarakat. Sejumlah pembeli mengaku mengurangi jumlah pembelian atau beralih ke jenis ikan yang lebih murah. Selain itu, pedagang khawatir jika harga terus naik, omset mereka justru akan menurun.

“Nggak bisa jual banyak, pembeli mulai pilih-pilih. Kalau mahal terus, orang bisa beralih ke lauk lain,” ujar Halimah.

Langkah Pemerintah dan Prediksi ke Depan

Untuk mencegah lonjakan harga yang lebih tinggi, Dinas Perdagangan akan menggelar inspeksi pasar dan melakukan evaluasi terhadap jalur distribusi ikan. Selain itu, kerja sama dengan sentra perikanan di daerah sekitar seperti Barito Kuala dan Banjarbaru akan ditingkatkan guna menstabilkan pasokan.

Pemerintah memprediksi harga akan kembali normal dalam waktu satu hingga dua pekan, tergantung seberapa cepat aktivitas melaut kembali pulih. Untuk sementara, masyarakat diminta bijak dalam berbelanja dan menyesuaikan konsumsi sesuai kebutuhan.