Hujan deras Seharian, Banjir dan Longsor Terjadi di Ternate

 Hujan deras yang mengguyur Kota Ternate, Maluku Utara, sejak pagi hingga malam hari menyebabkan banjir di sejumlah wilayah dan longsor di daerah perbukitan. Bencana ini mengakibatkan puluhan rumah terendam dan akses jalan utama terganggu.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ternate, hujan dengan intensitas tinggi mulai mengguyur sejak Sabtu dini hari dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda hingga malam.

Wilayah Terdampak dan Kondisi Terkini

Beberapa wilayah yang terdampak banjir cukup parah meliputi Kelurahan Salero, Dufa-Dufa, dan Maliaro. Di kawasan tersebut, ketinggian air mencapai 50–70 cm. Warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi seperti masjid dan kantor kelurahan.

Sementara itu, longsor terjadi di Jalan Batu Angus, yang merupakan jalur penghubung antar-kecamatan. Material longsoran berupa batu besar dan lumpur menutup sebagian jalan dan menghambat lalu lintas.

Kepala BPBD Ternate, Arman Latief, menyebutkan bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa. Namun, tim evakuasi terus disiagakan. “Kami fokus pada evakuasi warga rentan dan pemulihan akses jalan. Jika hujan terus turun, kemungkinan longsor susulan masih ada,” ujarnya.

Respons Cepat Pemerintah dan Relawan

Sebagai respons awal, Pemerintah Kota Ternate mendirikan posko darurat di beberapa titik strategis. Tim dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan juga mulai menyalurkan bantuan makanan dan layanan medis kepada warga terdampak.

Selain itu, relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan turut membantu proses evakuasi dan distribusi logistik. Beberapa warga juga ikut bergotong royong membersihkan drainase yang tersumbat.

Warga Diimbau Tetap Waspada

BMKG Maluku Utara memprediksi curah hujan tinggi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, warga yang tinggal di daerah rawan longsor diminta untuk selalu waspada dan mengikuti arahan petugas.

“Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Kami mengimbau warga tidak bepergian jika tidak mendesak, terutama ke daerah perbukitan,” ujar petugas BMKG, Intan Siregar.

Upaya Jangka Panjang Perlu Dipercepat

Aktivis lingkungan lokal mengingatkan bahwa bencana ini merupakan peringatan serius tentang lemahnya tata kelola lingkungan di Ternate. Mereka meminta pemerintah mempercepat program penataan drainase dan penghijauan lereng-lereng bukit untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.