Longsor Tutup Jalan Poros Sinjai Tengah–Sinjai Barat, Akses Transportasi Terputus

Longsor Tutup Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, sejak Sabtu malam menyebabkan longsor di jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Barat. Akibatnya, akses transportasi antarwilayah tersebut untuk sementara lumpuh total. Material longsor menutupi seluruh badan jalan, menyulitkan kendaraan untuk melintas.

Longsor Terjadi di Titik Rawan

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai, longsor terjadi di kawasan perbukitan di Dusun Batu Billa, Desa Kanrung, sekitar pukul 03.00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi membuat tanah menjadi labil, sehingga menyebabkan tebing setinggi 10 meter runtuh dan menutup jalan poros sepenuhnya.

Warga sekitar yang mendengar suara gemuruh langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sejumlah kendaraan terjebak di kedua sisi jalan karena tidak bisa melintas.

Evakuasi dan Pembersihan Dimulai

Tim gabungan dari BPBD, Dinas PUPR, dan TNI-Polri sudah berada di lokasi sejak pagi untuk melakukan proses evakuasi dan pembersihan material longsor. Alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses pembukaan jalan.

Kepala BPBD Sinjai, M. Tahir, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan proses pembersihan bisa selesai dalam waktu 1–2 hari, tergantung kondisi cuaca. “Kami masih mengevakuasi material tanah dan batuan yang menimbun jalan sepanjang 20 meter. Jika hujan tidak turun lagi, prosesnya bisa dipercepat,” ujarnya.

Akses Alternatif dan Imbauan ke Warga

Sementara proses pembersihan berlangsung, pemerintah daerah telah mengarahkan warga untuk menggunakan jalur alternatif melalui Kecamatan Bulupoddo atau Tellulimpoe, meskipun rute ini memerlukan waktu tempuh yang lebih lama.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak memaksakan diri melintas di jalur yang terdampak longsor, mengingat masih adanya risiko longsor susulan. Warga yang tinggal di daerah lereng juga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat cuaca ekstrem.

Penanganan Jangka Panjang

Bupati Sinjai menyatakan bahwa kejadian ini menunjukkan perlunya penanganan lebih serius terhadap titik-titik rawan longsor. Ia memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pemetaan ulang kawasan rawan bencana dan membangun sistem drainase yang lebih baik di daerah perbukitan.

“Ini bukan kejadian pertama. Setiap musim hujan, kawasan ini memang rawan longsor. Kami akan prioritaskan penanganan jangka panjang agar tidak terus berulang,” tegas Bupati.

Penutup

Longsor yang menutup jalan poros Sinjai Tengah–Sinjai Barat menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di wilayah rawan. Pemerintah daerah bersama masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga keselamatan dan mengurangi risiko bencana, terutama di musim penghujan yang masih berlangsung.