
OJK Papua Catat Dana Pihak Ketiga Turun
OJK Papua Otoritas Jasa Keuangan mencatat adanya penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di wilayah Papua pada tahun 2025. DPK tercatat mengalami penurunan sekitar 5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Penyebab Penurunan DPK
Menurut Kepala OJK Papua, Rudi Hartono, beberapa faktor menyebabkan penurunan tersebut. Salah satunya adalah dampak ekonomi global yang menekan daya beli masyarakat. Selain itu, masyarakat juga lebih memilih berinvestasi di luar perbankan, seperti emas dan properti, daripada menabung di bank. Rudi menambahkan bahwa sektor informal semakin banyak menjadi pilihan masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi yang ada.
“Penurunan DPK ini dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi, yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam menabung dan lebih memilih instrumen investasi yang dianggap lebih aman,” jelas Rudi.
Upaya Pemulihan
Untuk mengatasi penurunan ini, OJK Papua bersama bank-bank lokal berupaya meningkatkan DPK dengan memperkenalkan produk perbankan yang lebih menarik. Salah satunya adalah dengan menawarkan deposito yang memiliki bunga lebih kompetitif. OJK juga memperkenalkan layanan perbankan digital yang memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi secara cepat dan efisien.
“Kami berharap layanan digital ini bisa menarik lebih banyak orang untuk menabung di bank dan mengakses produk perbankan dengan mudah,” tambah Rudi.
Tantangan dan Harapan
OJK juga menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan inklusi keuangan, terutama di daerah-daerah pedesaan yang belum sepenuhnya terjangkau oleh lembaga keuangan. Oleh karena itu, OJK berencana memperluas program edukasi keuangan untuk memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi di lembaga keuangan yang sah dan menghindari sistem keuangan informal.
“Meningkatkan literasi keuangan adalah langkah awal. Kami berharap dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membawa perbankan lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Rudi. OJK berharap melalui upaya ini, lebih banyak masyarakat yang akan terlibat dalam perekonomian formal dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Papua.
“Dengan langkah-langkah tersebut, kami yakin kondisi perbankan di Papua akan semakin stabil dan mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah,” tutup Rudi.