Pemkab Malra dan TNI Tinjau Dampak Longsor Weduar

Pemkab Malra  Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Pemkab Malra) bersama jajaran TNI dari Kodim 1503 Tual melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Weduar, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kamis (5/6/2025). Longsor yang dipicu oleh hujan deras itu menyebabkan akses jalan utama desa sempat tertutup dan merusak beberapa rumah warga.

Peninjauan Dipimpin Sekda dan Dandim

Rombongan dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Tenggara, Drs. A. Ngamel, dan Komandan Kodim 1503 Tual, Letkol Inf. Wahyudi. Keduanya didampingi oleh sejumlah pejabat OPD terkait, camat setempat, dan personel TNI yang sejak awal telah membantu proses evakuasi material longsor.

“Kami datang untuk memastikan bahwa kebutuhan darurat warga terdampak terpenuhi, serta untuk menilai langkah penanganan jangka pendek dan panjang,” ujar Sekda Ngamel saat meninjau lokasi.

Beberapa Rumah Rusak dan Jalan Terputus

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malra mencatat, terdapat 4 rumah rusak ringan dan satu akses jalan antar dusun tertutup material longsor berupa batu besar dan tanah tebal. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Kami bersyukur tidak ada warga yang terluka. Namun, kerusakan infrastruktur ini jelas mengganggu aktivitas harian masyarakat,” ungkap Letkol Wahyudi.

Dukungan Logistik dan Alat Berat Dikerahkan

Sebagai langkah cepat, Pemkab Malra mengerahkan alat berat dari Dinas PU untuk membuka kembali jalur yang tertimbun. Selain itu, TNI bersama warga bergotong royong membersihkan sisa longsoran. Bantuan logistik seperti sembako, air bersih, dan terpal juga telah disalurkan kepada keluarga terdampak.

“Pemkab akan terus bersinergi dengan TNI dan instansi lain dalam penanganan bencana. Kami juga tengah menyusun rencana relokasi untuk rumah yang berada di zona rawan,” tambah Sekda.

Warga Diimbau Tetap Waspada

Pemkab Malra mengimbau warga, terutama yang tinggal di daerah lereng dan perbukitan, agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat intensitas hujan masih tinggi. Pemerintah juga tengah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana untuk keperluan mitigasi ke depan.